Tulisan ini dibuat dalam rangka menanggapi Visi Indonesia 2030 yang sering digembar – gemborkan oleh Indonesia Forum. Visi tersebut adalah sebuah tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa
Indonesia Forum mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang mustahil mengingat banyak contoh negara – negara yang dulunya masih terkategori negara berkembang sekarang telah terkategori sebagai negara maju. Sebut saja
Visi Indonesia 2030 tersebut, menurut Indonesia Forum ditopang oleh empat pencapaian utama, yaitu pendapatan perkapita, pemanfaatan kekayaan alam, pengembangan pariwisata, dan kualitas hidup modern. Itulah sekelumit gambaran mengenai visi Indonesia 2030 yang digembar – gemborkan oleh Indonesia Forum. Lalu mungkinkah visi itu tercapai? Serta bagaimana visi tersebut dapat dicapai? Mengingat yang ditawarkan oleh Indonesia Forum sangat miskin dari solusi atas permasalahan bangsa ini.
Visi Indonesia 2030
Mengingat visi Indonesia 2030 ditopang oleh empat pencapaian utama, maka sudah seharusnya kita mencermati keempat hal tersebut. Tengok saja misalnya pendapatan perkapita. Sampai saat ini pendapatan perkapita masih merupakan satu hal yang kontroversial dalam bidang ekonomi. Dikatakan kontroversial karena angka – angka yang ditunjukkan di
Begitupun juga dengan poin pemanfaatan kekayaan alam. Saat ini, minyak dan gas alam kita 90% nya dikuasai oleh swasta asing dengan bagi hasil yang sangat kecil bagi negara ini. Lalu pertanyaannya sekarang adalah, apakah dengan termanfaatkannya kekayaan alam kita begitu saja akan membuat kita sebagai negara maju? Tentu saja jawabannya belum tentu. Selama pengelolaan kekayaan alam tersebut masih diserahkan kepada asing, apalah artinya pemanfaatan kekayaan alam tersebut. Toh nantinya juga hanya akan masuk kedalam kantong – kantong pengusaha asing.
Hanya Khilafah Yang Mampu Mewujudkan Visi Indonesia 2030
Visi Indonesia 2030 memang sudah cukup baik dilihat dari sisi targetannya yaitu
Salah satu proses penting yang harus dijalani adalah metode yang benar untuk mencapai visi tersebut. Dalam hal ini baik itu
Islam dengan ideologinya adalah satu pilihan yang tidak bisa ditawar – tawar lagi untuk mencapai visi tersebut. Tengok saja misalnya dalam hal pengelolaan kekayaan alam. Islam memandang bahwa kekayaan alam itu adalah milik rakyat dan sama sekali tidak diperkenankan untuk dikelola oleh swasta apalagi swasta asing. Ini tentu saja bertolak belakang seratus delapan puluh derajat dengan Kapitalisme yang justru membebaskan siapapun untuk mengelolanya. Yang pada akhirnya, hanya kalangan bermodal sajalah yang akan menguasainya, dan rakyat hanya akan gigit jari melihat kekayaan alam mereka dirampas.
Begitu juga dalam masalah pendapatan. Islam tidak memandang pendapatan perkapita sebagai satu indikator yang akan dijadikan tolok ukur dalam menilai kegiatan perekonomian. Tetapi yang diperhatikan oleh Islam adalah tercukupinya kebutuhan – kebutuhan primer individu per individu. Islam sama sekali tidak akan mengambil nilai rata – rata dalam masalah ini. Misalnya saja rata – rata penduduk jawa barat makan tiga kali sehari. Tetapi Islam memandang bahwa apabila ada individu yang makannya hanya dua kali perhari atau bahkan sekali perhari, maka negara wajib untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang layak baginya. Tentu ini berbeda seratus delapan puluh derajat dengan kapitalisme yang membiarkan begitu saja hal – hal seperti itu kepada mekanisme pasar. Maka janganlah heran apabila kesenjangan akibat diterapkannya ideologi ini semakin lama semakin menjadi – jadi.
Khatimah
Sudah saatnya kita tidak lagi bertanya kepada kapitalisme atas segala problematika yang kita hadapi baik itu dalam bidang ekonomi, politik, sosial, iptek, pendidikan dll. Sebab telah nyata kerusakan yang ditimbulkan oleh ideologi tersebut saat ini. Berbagai permasalahan bangsa ini akan selesai, jika dan hanya jika kita bertanya kepada Islam atas segala problematika yang kita hadapi. Visi Indonesia 2030 tidak akan pernah tercapai tanpa metode pencapaian yang benar yaitu Islam dalam naungan Khilafahnya. Bahkan visi tersebut sama sekali tidak berlaku bagi khilafah Islam, sebab yang menjadi visi khilafah Islam adalah menjadi negara adidaya sebagaimana layaknya pernah terjadi selama 13 abad dalam naungan khilafah. Ini berlaku secara umum bagi seluruh negeri – negeri kaum muslimin saat ini, tidak hanya berlaku bagi
No comments:
Post a Comment