Monday, May 14, 2007

KEJANGGALAN YANG IRASIONAL

KEJANGGALAN YANG IRASIONAL

“Sebuah tembakan yang panjang, Watson
adalah tembakan sangat panjang” Silver Blaze

Para pembaca mungkin akan bertanya bagaimana kita mengetahui peristiwa malapetaka atau musibah itu terjadi, dan dalam kondisi yang bagaiamana ini dapat terjadi serta bagaimana ruang dan waktu dapat mengalami dan menderita kejadian seperti ini. Hal ini merupakan kesimpulan yang mengikuti peristiwa dari adanya persamaan klasik relativitas umum dalam berbagai kondisi pada saat sebuah lubang hitam itu terbentuk. Model asli lubang hitam Oppenheimer dan Snyder (1939) memperlihatkan perilaku jenis ini. Akan tetapi dalam beberapa tahun, para antrofisika telah menimbulkan harapan bahwa perilaku tunggal yang terjadi merupakan seuah artefak simetris khusus yang diasumsikan bagi model tersebut. Mungkin dalam situasi sebenarnya peristiwa runtuhnya materi di sekitar lingkaran dalam beberapa cara yang rumit dan kemudian lolos kembali di luar. Tetapi beberapa harapan tersebut kandas ketika jenis-jenis yang lebih umum dari argumentasi matematik menjadi ada, dan memberikan apa yang dikenal dengan teorema keanehan. (cf. Penrose 1965, Hawking dan Penrose 1970).
Teorema ini terbentuk dalam teori klasik relativitas umum dengan sumber-sumber materi yang masuk akal, yaitu keanehan ruang waktu yang tidak terelekan dalam situasi kekacauan gravitasi. Demikian juga, dengan menggunakan arah waktu terbalik, kita kembali menemukan hal yang tak terelekan bagi sebuah ruang waktu awal yang sama, dengan keanehan yang sekarang mencerminkan ‘Bing bang’ dalam berbagai perluasan alam semesta. Disini, daripada merepresentasikan kehancuran yang pasti dari semua zat atau bahan serta ruang waktu, ternyata keanehan merepresentasikan pembentukan ‘ruang waktu’ dan semua zat/bahan.
Mungkin dalam hal ini juga akan muncul sebuah simetri temporal yang pasti antara dua tipe keanehan: dengan tipe awal, dimana semua bahan serta uang waktu diciptakan; dan jenis akhir Dimana semua bahan dan ruang waktu dihancurkan. Bahkan ada sebuah analogi penting antara dua situasi ini, tetapi ketika kita menguji mereka dalam detail, kita menemukan bahwa mereka bukan merupakan kebalikan waktu satu sama lainnya.
Perbedaan-perbedaan geometris adalah penting bagi kita untuk dipahami karena mereka mengandung kunci pada asal usul ‘Hukum kedua Terodinamika’! mari kita kembali pada pengalaman astronot B. dia mengalami tekanan atau tenaga tidal yang memuncak secara cepat dan tidaterbatas. Karena dia melakukan perjalanan dalam ruang hampa, maka dia mengalami pengawetan gumpalan, tetapi mengalami dampak distorsi yang disebabkan oleh sejenis tensor lekungan ruang waktu yang dapat ditunjukan olah WEYL. Bagian lain dari tensor lekungan ruang waktu, yaitu bagian yang merepresentasikan semua jenis kompresi atau pemadatan yang berpatokan pada RICCI, adalah nol dalam ruang hampa. Mungkin astronot B pada kenyataannya adalah mengalami beberapa tahap itu, tetapi bahkan dalam kasus ini, kita pada umumnya masih menemukan bahwa ukuran dari WEYL adalah leih besar dibandingkan dengan RICCI. Kita mengharapkan untuk menemukan bahwa kurvatur atau lekungan tertutup untuk sebuah keanehan akhir adalah didominasi secara lengkap oleh tensor WEYL. Tensor ini menjadi tidak terbatas, dan pada umumnya:
WEYL k °
Hal ini muncul menjadi situasi umum dengan sebuah keanehan ruang waktu. Perilaku itu tergabung dengan sebuah keanehan entropy tinggi. Tetapi situasi dengan Bingbang muncul menjadi sesuatu yang cukup berbeda. Model standar Bingbang diberikan oleh ruang waktu simetris yang tinggi, menurut Freidmann-Robertson-Walker yang telah kita pertimbangkan lebih dulu. Sekarang dampak distorsi tidal yang diberikan oleh WEYL secara keseluruhan tidak ada/hilang. Bahkan ada sebuah tindakan akselerasi atau percepatan simetris ke dalam tiap permukaan melingkar dari tes yang dilakukan. Dampak ini merupakan bentuk dari tensor RICCI, jika dibandingkan dengan WEYL. Dalam tiap model FRW persamaan tensornya adalah
WEYL = 0
selalu tetap. Karena kita semakin mendekati keanehan awal secara lebih dekat lagi, maka kita menemukan bahwa RICCI menjadi tak terbatas, bahkan juga dengan WEYL, sehingga RICCI lah yang akan mendominasi keanehan awal dibandingkan WEYL.
Hal ini memberikan kita sebuah keanehan entropy rendah. Jika kita menguji keanehan ledakan atau benturan besar dalam keruntuhan kembali yang pasti, maka odel FRW yang kita temukan sekarang adalah WEYL=0 ketika terjadi benturan, diamana RICCI berubah menjadi tak terbatas. Akan tetapi, hal ini adalah situasi yang sangat khusus dan bukanlah apa yang kita harapkan untuk sebuah odel yang realistis dimana gumpalan gaya gravitasi juga ikut dihitung.
Karena waktu semakin bertambah, maka materi yang secara asli dalam bentuk gas difusi akan menggumpal ke dalam galaksi bintang. Dalam hal ini jumlah bintang yang banyak ini akan mengkerut mengkiuti gravitasi ke dalam bintang putih, bintang netron, dan ‘lubang hitam’. Dalam kondisi ini mungkin terdapat beberapa ‘lubang hitam’ besar dalam pusat galaktik. Gumpalan dalam kasus khusus lubang hitam ini-merepresentasikan peningkatan yang luar biasa dalam entropy.
Pada awalnya ini mungkin akan sedikit memusingkan, bahwa pada saat bentuk yang kental mencerminkan entropy yang tinggi dan ketika halus mencerminkan entropy rendah, dimana pada saat kita menarik kembali dengan sebuah gas dalam kotaknya, maka bentuk gumpalan tersebut adalah entropy rendah, sementara bentuk yang seragam dari ekulibrium thermal atau panas adalah cukup tinggi. Ketika gravitasi juga dilibatkan dalam sebuah kebalikan kondisi ini, maka ini akan diberikan pada sifat menarik universalitas medan gravitasi. Gumpalan tersebut akan semakin membesar selaras dengan bertambahnya waktu, dan pada akhirnya, banyak dari ‘lubang hitam akan mengental, dan keanehan mereka bersatu ke dalam situasi yang cukup rumit. Keanehan akhir ini akan memperlihatkan kondisi model FRW yang dengan adanya pembatas WEYL=0, sehingga semakin esar jumlah pengumpalan p0ada setiap waktunya, akan menimbulkan seuah kecenderungan bagi tensor WEYL=0 untuk menjadi lebih besar dan besar pada akhir keanehan WEYL. Kita sekarang dapat melihat bagaimana seuah kejatuhan kembali alam semesta tidak memerlukan seuah entropy yang kecil.
Kerendahan entropy pada peristiwa Bingbang yang memberikan kita ‘Hukum Kedua adalah tidak hanya seuah akibat dari ‘kecilnya’ alam semesta pada saat peristiwa Bing bang! Jika kita membalikan waktu dengan hitungan ledakan besar yang kita dapatkan di atas, maka kita harus mendapat sebuah Bingbang dengan sebuah entropy tinggi yang luar biasa, dan oleh kaenanya tidak akan ada ‘Hukum Kedua’. Untuk beberapa alasan, alam ini dapat diciptakan dalam bentuk yang sangat khusus, dengan sesuatu seperti pematasan WEYL=0 dari model FRW yang terdapat di dalamnya. Jika tidak ada keteratsan dalam alam ini, mungkin akan leih memungkinkan untuk mendapat seuah situasi dimana baik itu keanehan awal dan akhir adalah berada pada entropy yang tinggi dengan jenis WEYL k. dalam seuah alam yang ‘memungkinkan’ ini, bahkan ungkin tidak akan ada ‘Hukum Kedua Termodinamika!
Mari sekarang kita mencoba untuk mengerti seberapa besar keterbatasan kondisi WEYL=0 pada peristiwa Bingbang yang terjadi. Untuk sederhananya kita akan mengharapkan bahwa alam ini tertutup. Dengan tujuan agar mampu bekerja dalam hitungan yang cukup jelas, secara lebih lanjut kita akan memepertimbangkan jumlah B baryon- yaitu julah proton dan netron yang bersatu dalam alam ini secara kasar dieikan dan dipeoleh melalui B = 1080 .9tidak ada alasan khusus untuk hitungan ini, diluar dari fakta yang diteliti, bahwa B setidaknya harus seesar ini; Eddington mengklaim dapat menghiotung B dengan enar, dengan mendapatkan sebuah gambar yang cukup dekat dengan nilai diatasnya! Tidak ada seoangpun yang percaya perhitungan khusus ini lagi, tetapi nilai 1011 rupanya mengalami kebuntuan) jika nilai B leih besar dari ini, maka hitungan yang akan kita dapatkan akan lebih terbentur dan tidak masuk akal dibandingkan dengan hitungan yang luar biasa yang akan kita temukan sebentar lagi!
Coba untuk bayangkan fase atau bentuk dari seluruh alam semesta! Tiap titik atau ujung dari ruang yang ada akan meepresentasikan seuah pebedaaan yang emungkinkan terhadap cara dimana alam ini akan dihentikan atau diakhiri. Kita mungkin membayangkan Pencipta dilengkapi dengan seuah lencana yang bisa ditempatkan pada suatu tempat atau titik di fase ruang. Setiap penempatan yang berbeda dari penempatan lencana tersebut memberikan seuah alam yang berbeda.
Sekarang ini ketepatan yang diutuhkan bagu tujuan Pencipta adalah tergantung pada enteropy alam yang diciptakan. Dan akan elatif mudah untuk menghasilkan seuah entropy alam yang tinggi, karena disana terdapat jumlah isi yang cukup besar dari fase ruang yang tersedia bagi lencana/pin untuk ditempatkan.
Tetapi dengan tujuan untuk menghentikan alam dalam bentuk entropy rendah-maka dalam hal ini akan menjasi sebuah Hukum Kedua Terodinamika-dimana Pencipta harus ertujuan untuk menciptakan volume ruang yang lebih kecil. Sebagaimana kecilkah wilayah atau daerah ini, agar tempat ini benar-benar dapat ditempati dimana kita hidup? Untuk enjawa pertanyaan ini, pertama kali kita harus melihat dapa seuah ruus yang luar biasa yang diberikan oleh Jacob Bekenstein (1972) dan Stephen King (1975), yang memberitahukan kepada kita entropy apa yang seharusnya terjadi pada luang hitam. Dengan mempertimbangkan seuah lubang hitam dan juga permukaan wilayahnya seagai A. Rumus Bekenstein-Hawking untuk entropy lubang hitam itu adalah:
Sbh = A/4 x (kc3/ Gh)
dimana k adalah konstanta Boltzman, c adalah keceptan cahaya, dan G adalah kontanta gravitasi Newton, sedangkan h adalah kontanta Planck seesar 2p. bagian penting dari rumus ini adalah A/4. bagian dalam daerah induk adalah hanya terdiri dari konstanta atau nilai fisika yang sesuai. Dengan demikian entropy dari luang hitam sangat proporsional untuk eilayah permukaan. Untuk lubang hitam yang melingkar simetris, daerah permukaan ini menjadi proporsional terhadap kuadrat dari massa luang tersebut, dengan rumus:
A = m2 x 8¹ (G2/c4)
Dengan menempatkan hal ini bersama-sama dengan rumusan Bekenstein-Hawking, kita menemukan bahwa entropy lubang hitam adalah proporsional agi kuadrat massanya
Sbh = m2 x 2¹(kG/hc)
Dengan demikian, entropy per unit massa lubang hitam (Sbh/m) adalah proporsional dengan massanya, sehingga akan mendapat nilai leih esar untuk luibang hitam yang lebih besar pula.
Akan tetapi, untuk sejumlah massaa yang diberikan atau masssa yang sama, dengan rumus Einstein E=mc2 untuk sejumlah besar energi, maka entropy paling besar dicapai ketika metri atau bahan telah mengalami keruntuhan ke dalam lubang hitam! Terlebih lagi, dua lubang hitam yang diperoleh cukup besar dalamj entropy ketika satu sama lain saling tertelan untuk menghasilkan seuah satu kesatuan lubang hitam! ‘Lubang hitam’ yang besar, seperti yang ditemukan dalam pusat galatik, akan memebrikan sejumlah entropy yang sangat besar sekali-dan leih besar dari jenis entropy lain yang ada dalam jenis situasi fisika lainnya. Dan dalam hal ini ada seuah kualifikasi yang sebenarnya diperlukan terhadap pernyataan bahwa entropy paling besar adalah diroleh ketika semua massa adalah terpusat dalam sebuah lubang hitam. Analasis Hawking terhadap termodinamika loubang hitam menunjukan bahwa disana seharusnya terdapat seuah tempeatur tidak nol yang juga tergabung bersama lubang hitam. Salah satu dampaknya dari massa yang tidak mencukupi ini menyebabkan energi dapat terisikan ke dalam lubang hitam dalam bentuk entropy maksimum, diamana entropy maksimum ini dicapai oleh suatu lubang hitam dalam equlibrium dengan seuah “kucuran panas radiasi”
Temperatur dari radiasi ini adalah sangat kecil bahkan bagi seuah luang hitam dalam ukuran yang cukup masuk akal. Sebagai contoh, untuk seuah luang hitam dengan massa solar/surya, maka temperaturnya sekitar 10 –7 K, yang temperaturnya lebih rendah dibandingkan temperatur yang paling rendah sekalipun dan telah diukur di laboraturium yang ukurannya sangat lebih rendah dari 2.7 K ruang intergalaktik. Untuk lubang hitam yang lebih besar, maka temperatur Hawkingnyapun lebihg rendah!temperatur Hawking akan menjadi penting atau signifikan bagi diskusi kita hanya jika:
(i) banyak lubang hitam tang lebih kecil mengacu pada luang hitam minimum yang ada di alam atau (ii) alam tidak runtuh kembali sebelum waktu penguapan Hawking-yaityu waktu yang berdasar pada kondisi lubang hitam akan mengalami penguapan sepenuhnya. Dengan memandang lubang hitam mini ternyata hanya bisa dihasilkan dalam sebuah peristiwa Bingang yang kacau balau dan juga sesuai. Dengan mempertimangkan massa surya lubang hitam, waktu penguapan Hawking akan sebesar 10 11 kali waktu uur dari alam sekarang ini, dan untuk lubang esar hitam yang besar maka waktunyapun akan lebih besar.
Dampak dari hal ini tidak akan muncul tanpa adanya perubaha mendasar dari argumen di atas. Untuk mendapatkan beberapa rasa dari besarnya entropy lubang hitam ini, mari kita perhatikan apa yang sebelumnya dipikirkan untuk mendukung kontribusi terbesar pada entropy alam semesta, yang dinamakan dengan radiasi dasar tubuh hitam 2.7 K. Para ahli Astrofisika dikejutkan dengan penemuan sejumlah entropy yang mengandung radiasi ini, yang kondisinya sangat jauh melebihi entropy bisanya yang terjadi dalam proses lain (misalnya matahari). Entropy radiasi dasar adalah sesuatu dengan nilai 108 untuk setiap baryon2 (dimana kita sekarang kita sedang memilih unit natural, sehingga konstanta atau besaran Boltzman merupakan kesatuan) (dalam segi dampak, hal ini berarti bahwa disana terdapat 108 foton dalam radiasi dasar untuk setiap baryon) dengan demikian dengan 1080 baryon seluruhnya, kita seharusnya mempunyai total entropy sebesar
l088
untuk entropy radiasi dasar dalam alam. Bahkan walaupu tidak ditujukan untuk lubang hitam, hitungan ini akan merepresentasikan total entropy alam semesta, karena entropy dalam radiasi dasar akan mengisi dalam proses biasa lainnya. Seagai contoh besar entropy per baryon untuk matahari adalah sudah dalam bentuk kesatuan. Di sisi lain, standar yang diterapkan lubang hitam untuk entropy radiasi dasar adalah sma sekali seesar ‘makanan ayam’. Dalam rumusan Bekenstein-Hawking, rumusan ini memberi tahukan bahwa entropy per baryon dalam seuah massa surya lubang hitam adalah sekitar 1020 , dalam unit alami, sehingga alam secara keseluruhan terdiri atas massa surya lubang hitam, dimana hitungan keseluruhan akan sangat lebih besar dibandingkan yang diberikan di atas dengan besar
10100.
Tentu saja, alam tidak begitu tercipta atau terbagun, tetapi hitungan ini mulai untuk memberitahu kita bagaimana entropy kecil dalam radiasi dasar harus terjadi ketika dampak gravitasi mulai juga dihitung.
Mari kita coba untuk lebih sedikit realistis. Daripada mempopulerkan seluruh galaksi kita dengan lubang hitamnya, mari kita mengaktegorikannya dalam intang iasa-dengan ebeapa 1011 golongan mereka-dimana masing-masing mempunyai satu juta massa surya lubang hitam yang entropyt per baryonnya sekarang akan benar-benar besar bahkan diandingkan dengan gamaran sebelumnya, yang sekaang mempunyai nama dengan besar 1021, dari total intropy unit natural yang diberikan, yaitu
10101
Kita dapat mengantisipasinya setelah waktu yang lama dengan pecahan utama massa-massa galaksi alam tergabung ke dalam ‘lubang hitam di pusat/tengahnya. Ketika ini terjadi, entropy per baryon akan menjadi 1031, dengan total yang sangat besar
10111
Akan tetapi, kita sekarang sedang mencoa untuk memikirkan seuah alam tertutup sehingga pada akhirnya akan runtuh kembali; dan hal ini tidak masuk akal untuk mengestimasi atau memperkirakan jumlah entropy dalam benturan atau ledakan akhir dengan menggunakan rumus Bekestein-Hawking seandainya semua alam semesta telah memberntuk seuah lubang hitam.hal ini memberikan seuah entropy per baryon 10 11, dan tentu saja total yang luar besar, untuk ledakan atau turukan esar keseluruhan dengan nilai
10123.
Hitungan ini akan memberikan kita sebuah perkiraan dati toeal fase volume V yang ada bagi Pencipta karena entropy ini seharusnya meepresentasikan logaritma volume atau isi bagian-bagian yang lebih besar. Karena nilai 10123 adalah logaritma volume, maka volume tersebut harus eksponen dari 10123 yaitu
V = 1010123
dalam unit natural. (beberapa pandangan pembaca mungkin akan merasa bahwa kita harus menggunakan hitungan 10 123, tetapi untuk jumlah atau angka dari ukuran ini, e dan 10 adalah isa tertukar nialinya)
Seberapa besar volume fase ruang asli W yang ditujukan Pencipta dengan tujuan untuk memberikan seuah alam yang sesuai dengan Hukum Kedua Termodinamika dan seerapa besar dengan apa yang kita teliti sekarang? Tidak menjadi masalah apakah kita mengambil nilai W=10 10 101 atau W = 1010 88, yang terdapat dalam lubang hitam galaktik atau oleh radiasi dasar masing-masing, atau dengan hitungan yang lebih kecil yang akan menjadi hitungan sbenarnya pada peristiwa Bingbang. Bagaimanapun juga perbandingan atau rasio V terhadap W akan sangat dekat dengan nilai
V/W = 1010123
Sekarang nilai ini memberitahukan kita bagaimana tepatnya tujuan Pencipta yang seharusnta: yang dinamakan dengan seuah ketepatan dari satu bagian dalam nilai 10 10 123. ketepatan ini dibutuhkan untuk mengatur alam semesta dalam jalannya yang terlihat dengan cara yang luar biasa terhadap semua ketepatan yang luar biasa yang sekarang telah kita terapkan dalam persamaan dinamis yang luar biasa (dalam esaran Newton, Maxwell, dan Einstein) yang telah memandu perilaku kita terhadap segala sesuatu dari waktu ke waktu. Tetapi mengapa peristiwa ingbang begitu terorganisir, apakah ledakan besar (atau keanehan dalam lubang hitam akan diharapkan menjadi kekacauan seluruhnya? Nampaknya pertanyaan ini dapat diringkas dalam istilah perilaku bagian WEYL dengan lekungan ruang waktu pada keanehan ruang waktu itu sendiri. Apa yang kita temukan adalah keterbatasan WEYL=0 pada ruang waktu awal tetapi bukan dalam keanehan akhir-dah hal ini nampaknya apa yang membatasi pilihan Pencipta dalam menciptakan wilayah yang sangat kecil daroi fase ruang.
Asumsi atau anggapan ahwa keteratasan yang melekat pada setiap keanehan ruang waktu awal diistilahkan oleh Roger Penrose sebagai Hipotesis lengkungan WEYL. Dengan demikian, nampaknya kita perlu untuk memahami mengapa sebuah hipotesis tidak simetris terhadap waktu harus diterapkan jika kita harus memahami daimana HUKUM KEDUA itu berasal. Bagaimana bisa kita mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai asal usul ‘HUKUM KEDUA?
Nampaknya kita telah didorong ke dalam sebuah kebuntuan. Kita perlu mengetahui mengapa keanehan ruang waktu mempunyai struktur yang muncul, tetapi keanehan ruang waktu ini adalah wilayah dimana pengertian fisika kita telah mencapai batasnya. Kebuntuan ini memberikan keanehan ruang waktu yang terus ada dan kadang-kadang dibandingkan dengan keanehan lain: yang ditemui oleh para ahli fisika dalam abad ini, yang berkaitan dengan stabilitas atom. Dalam setiap kasus atau masalah, teori-teori klasik yang telah ada akhinya harus berhadapan dengan jawaban ‘keterbatasan’, dan karenanya membuktikan dakan adanya tugas dan kemampuan yang terbatas dan tidak mencukupi.
Mungkin anda juga akan bertanya hal baik apoa yang kita dapat dari perjalanan panjang yang telah kita tempuh. Dalam pertanyan kita untuk memahami mengapa waktu nampaknya mengalir dala satu arah dan tidak sebaliknya, dengan itu kita telah melakukan perjalanan pada waktu akhir, dan dimana setiap ideatau gagasan terhadap ruang dan waktu tidak dapat terpecahkan. Apa yang telah kita pelajari dari ini semua? Kita telah mempelajari beragai teori yang tidak cukup untuk memberikan jawaban, tetapi setidaknya kita telah mencoba untuk memahami dan memaknai terhadap beragai ‘pertanyaan yang mendasar’? walaupun adanya berbagai kuangan teori, saya percaya bahwa setidaknya ada pelajaran dan hiokmah yang dapat kita ambil dari perjalan kita ini.
Pelajaran yang paling penting untuk dipelajari adalah bahwa alam ini benar-benar ada dengan apa yang kita teliti hari ini, dengan panah waktu yang hanya ditunjukan dalam satu arah, yang dinamakan dengan arah masa depan, dimana alam ini akan mampu untuk mengatasi keanehan yang lua biasa dengan bentuk nilai 1 dalam 10 10 123. hal ini merupakan gamaran yang luar biasa.
Seseorang bahkan tidak mungkin untuk menulis nomor atau angka ini secara penuh, dalam notasi atau entuk biasa: dengan menulis mengikuti bentuk atau nilai 10 123 dengan menulis 0 secara berturut-turut! Bahkan jika kita menulis 0 dalam masing-masing proton secara terpisah dan notron terpisah dalam seluruh alam semesta-kita dapat melempar semua pertikel lain untuk ukuran yang baik-kita seharusnya menjatuhkan materi atau bahan pendek untuk hanya menulisnya dengan hitungan yang dibutuhkan.
Bagi kita betapa besarnya nilai yang kita bicarakan yang nanti akan saya bahas lebih lanjut.
saya mengikuti hanya dengan menuliskan 0 berturut-turut dengan nilai 10 2 (100)
10 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000
saya mengikuti dengan menuliskan 0 berturut-turut dengan nilai 10 3 (1000)
10 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000
Jika saya menuliskannya lagi 0 berturut turut untuk nilai 10 4(100000 maka akan 10 kali lebih besar dan akan memenuhi sampai 5 halaman, dan seterusnya
Setelah melihat beragai kenehan yang luar biasa, saya sekarang harus memasuki bagian akhir dari perjalan kita dengan mengutip dan melihat pandangan dari beragai ahli yang terkemuka dalam bidang Fisika, Matematika, Kosmologi, Astronomi, Kimia, Bilogi, Teologi, dan juga Filsafat, akan keutuhan dan keberadaan dari Sang Pencipta.

No comments: