Tuesday, May 8, 2007

KAPITALISME GLOBAL BAKAL AMBRUK

Jagoan pialang dunia, yang juga manajer keuangan Internasional, George Soros, baru-baru ini (Kom- pas, 17/9/98) mengatakan di depan Komite Pelayanan Perbankan dan Keuangan Majelis Rendah (House of Representatives) di Washington DC, bahwa sistem kapitalisme global yang telah men- ciptakan kemakmuran dunia terancam am- bruk. Soros menunjuk merosotnya pasar sa- ham AS sebagai sebuah gejala dari masalah besar yang membuat ekonomi dunia sakit.
Ia memaparkan lebih jauh bahaya yang dihadapi kapitalis dunia. Menurutnya, sejumlah pasar saham Asia menderita kemun- duran lebih parah daripada yang dialami Wall Street tahun 1929. Dampaknya sangat dah- syat. Di Indonesia, sebagian kemakmuran yang diterima selama 30 tahun rezim Soeharto berkuasa telah lenyap. Jepang, kekuatan eko- nomi kedua terbesar dunia, baru saja dila- porkan merosot 3,3 persen dalam kuartal ke- dua. Rusia mengalami kehancuran finansial total.
Soros melihat ada tiga faktor yang mempengaruhi kehancuran sistem kapitalisme global. Pertama, kekacauan Rusia telah membuka sejumlah kelemahan dalam sistem perbankan internasional yang ribawi itu. Selain rawannya neraca keuangannya, bank-bank juga terlibat dalam swap, transaksi forward dan perdagangan derivatif di antara mereka dengan kliennya. Transaksi ini tidak terlihat dalam neraca keuangannya. Sistem canggih itu terguncang ketika sistem perbankan Rusia ambruk. Bank-bank Rusia berkewajiban membayar utang yang sudah jatuh tempo tapi mereka tersangkut kliennya. Akibatnya tidak ada jalan untuk memenuhi kewajiban dari satu bank ke bank yang lainnya.
Kedua, sakit di periferi sangat terasa sehingga sejumlah negara mulai berusaha ke- luar dari sistem kapitalisme global. Pertama- tama Indonesia, kemudian Rusia menderita kehancuran menyeluruh.
Ketiga, ketidakmampuan Dana Mone- ter Internasional (IMF) yang program-program nya tampak tidak berjalan.
Memang, kapitalisme bukanlah sistem yang baik. Di awal pertumbuhannya saja, kapitalisme ini menimbulkan masalah dan pen- deritaan manusia. Kalaulah tidak muncul Sosi- alisme, Kapitalisme sudah gulung tikar.
Bagaimana sesungguhnya falsafah dasar kapitalisme? Di mana letak kerusakan- nya? Kenapa bursa-bursa saham mengalami kemerosotan bahkan anjlok dan menimbulkan krisis ekonomi besar-besaran seperti tahun 1929? Apa peranan IMF dalam membuat kerusakan ekonomi dunia? Akankah prediksi Soros jadi kenyataan? Adakah alternatif ekonomi selain kapitalisme global? Tulisan ini mencoba menguraikannya.

Kerusakan Sistem Kapitalisme
Sistem kapitalisme muncul bersamaan dengan revolusi industri. Tak lama setelah munculnya sistem itu, terjadilah berbagai ke- zhaliman yang dilakukan oleh kaum borjuis ka- pitalis terhadap kaum buruh yang mengaki- batkan berbagai penderitaan dari kalangan kaum buruh. Ketimpangan sosial terjadi. Gap anatara si kaya dan si miskin lebar menganga.
Ketimpangan sosial dalam sistem ma- syarakat kapitalis adalah wajar. Sebab orien- tasi sistem kapitalis bukanlah pada ditribusi harta yang merata ke masyarakat, tapi distri- busi barang-barang dan jasa itu secara global kepada suatu negeri. Mereka menganggap masalah ekonomi (muskilah iqtishadiyah) bu- kanlah kesalahan dan keburukan dalam distri- busi, melainkan adalah kelangkaan barang dan jasa terhadap kebutuhan masayarakat. Oleh karena itu, mereka berusaha mening- katkan kemakmuran suatu negeri dengan meningkatkan produksinya. Dari sinilah mun- cul konsep GNP/PDB yang dijadikan ukuran kemakmuran penduduk suatu negara. Me- ningkatnya GNP berarti meningkatnya keme- wahan penduduk suatu negeri. Untuk itu, mereka memberi kesempatan untuk meng- ambil kekayaan dengan membiarkan orang untuk bekerja memproduksi barang dan meng- usahakannya. Sehingga ekonomi bukanlah aktivitas untuk memenuhi kebutuhan setiap individu di masyarakat, tapi cuma sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat secara glo- bal dengan cara meningkatkan produksi. Lalu setiap individu diberi kebebasan untuk memiliki kekayaan (hurriyyatul milk) semaksimal kemampuannya sesuai dengan faktor-faktor produksi yang dimilikinya, baik sebagian kebu- tuhan masyarakat terpenuhi dan yang lain tidak. Ini adalah suatu kebijakan yang salah dan zhalim!
Kesalahan mereka adalah membiar- kan distribusi harta di tengah masarakat de- ngan sebebas-bebasnya. Tak ada halal-ha- ram. Yang ada cuma serba boleh. Konsek- wensinya, mereka menjadikan harga sebagai pengendali distribusi. Artinya, siapa saja yang memiliki harga, dia bisa mengambil kekayaan. Dan siapa saja yang tak punya sesuatu, maka dia tak boleh mendapatkan sesuatu. Sistem ini hanya memberi kesempatan kepada orang yang mampu berpartisipasi dalam produksi barang dan jasa yang dengan produksinya itu mereka menetapkan harga yang mereka pe- roleh dan dengan harga itulah mereka punya kesempatan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhannya.
Dalam sistem kapitalisme, orang yang lemah dan cacat sejak lahir atau cacat karena kecelakaan tidak diberi kesempatan hidup lantaran tak mampu memberikan kontribusi dalam produksi. Juga, orang-orang yang ke- cenderungan materinya tinggi memiliki kesem- patan hidup lebih besar dibandingkan dengan orang-orang yang masih memiliki orientasi lain, seperti moral dan spiritual.
Konsep ekonomi kapitalisme yang memberikan kebebasan pemilikan harta dalam rangka meningkatkan PDB telah menyebab- kan orang-orang mengambil jalan apa saja da- lam rangka memproduksi barang dan memu- askan kebutuhannya. Mereka tak memperha- tikan lagi apakah memperoleh kekayaan de- ngan cara menipu, berlaku curang, berjudi, menimbun, mengambil riba baik yang berlipat ganda maupun yang tidak berlipat ganda. Mereka tak mempersoalkan apakah barang yang diproduksi dan diperdagangkan itu khamr ganja, atau opium. Tak mereka persoalkan selama itu termasuk yang dibebaskan buat mereka dalam rangka memproduksi dan men- cari kekayaan dengan cara apapun. Dengan kehidupan seperti itu, terjadilah kemunduran dalam hubungan antara sesama manusia dan manusia jatuh pada martabat hewan yang paling hina, dan rusaklah seluruh nilai-nilai luhur kemanusiaan.

Sebab-sebab Ambruknya Bursa Saham
Kerusakan prinsip-prinsip dasar sistem kapitalisme itu diperparah dengan pem- bentukan-pembentukan institusi-institusi yang ringkih dan rusak seperti sistem perusahaan perseroan terbatas (PT), sistem perbankan ribawi, dan sistem uang kertas (flat money). Ketiga sistem ini menjadi pilar pendukung terbentuknya sistem pasar modal atau bursa saham (bursa efek) di negeri-negeri Kapitalis Barat. Dan dalam perdagangan internasional serta penanaman modal internasional, mereka juga membentuk sistem pasar uang asing (bursa valas). Sistem bursa efek dan sistem bursa valas ini merupakan urat nadi perekonomian kapitalis yang rusak dan merusak.
Pada tahun 1929 terjadi kejatuhan kejatuhan bursa saham di AS. Dua tahun kemudian terjadi pula kejatuhan umum di la- pangan kredit, dimana banyak bank-bank yang jatuh di Eropa dan pada tahun 1931 Inggris meninggalkan standar emas. Konferensi- konferensi internasional untuk menghentikan situasi yang buruk ini dan untuk mengem- balikan semacam keteraturan ternyata gagal, dan mulai titik ini, masing-masing negara men- jalankan politik tentang uang, kredir, dan per- dagangan internasional mereka sendiri- sendiri.
Apakah gerangan yang membawa kehancuran umum kredit dan mekanisme standar emas, yang walau bagaimanapun, pada masa itu merupakan satu-satunya sistem kerjasama internasional, perbankan dan sis- tem pembayaran yang ada? Sulit untuk me- nentukan sebab yang utama. Salah satu faktor yang penting adalah bahwa sistem perbankan dan keuangan di Eropa Tengah didasarkan atas kredit yang tentu saja selalu dengan riba.
Mengapa hal ini demikian? Negara- negara ini telah mengalami inflasi yang hebat, sehingga kenyataannya sistem keuangan mereka telah hilang sama sekali. Sistem kredit mereka telah hancur, dan alat-alat pelaksa- naan perdagangan internasional telah pula hancur. Negara-negara ini tidak banyak mem- punyai emas untuk dapat membeli barang- barang impor yang sangat mereka butuhkan. Mereka tidak mempunyai kapasitas produksi yang dapat menghasilkan barang-barang dan dapat dijual untuk mengimpor barang-barang kapital dan barang-barang lain yang mereka butuhkan. Sistem keuangan dalam negeri mereka dalam keadaan kacau dan membutuh- kan bantuan. Bantuan ini diperoleh dalam pinjaman atau hutang dari pemerintah- pemerintah maupun dari perseorangan- perseorangan di AS, Perancis, Inggris, Belgia dan beberapa negara-negara lain. Mereka memperoleh kredit terutama adanya kesem- patan yang baik walaupun Jerman dan beberapa negara-negara lain menghadapi kesulitan-kesulitan. Kemungkinan memperoleh keuntungan dan pendapatan yang baik yang dari pinjaman-pinjaman tersebut cukup mem- beri harapan. Dengan maksud mendapatkan pendapatan yang tinggi maka banyak pemilik modal swasta meminjamkan uangnya kepada pemerintah dan perusahaan-perusahaan swasta di Jerman dan negara-negara lainnya di Eropa. Tetapi jika terdapat sedikit tanda kemungkinan rugi, maka kreditur-kreditur asing tersebut akan mencoba menarik kembali uang yang mereka tanam di negara-negara lain. Jika terjadi dalam jumlah besar, akibatnya sama seperti kalau depositor-depositor dari sebuah bank mencoba menarik kembali deposito mereka sekaligus. Tentu saja bank tidak dapat memenuhi permintaan ini. Hal ini terjadi di Eropa Tengah termasuk pula di Jerman
Kejatuhan seperti itu pernah terjadi pada tahun 1987 dimana bursa di New York dalam sehari turun 20%. Dan terulang lagi pada bulan Oktober 1997 dimana saham- sa- ham di Hongkong, Jepang, Eropa, dan Ame- rika turun drastis. Dan kemungkinan anjloknya harga saham dan ambruknya seluruh sistem persahaman secara tiba-tiba bisa terjadi sewaktu-waktu. Kini, harga-harga saham sebagian perusahaan di BEJ sudah tidak rasional lagi, misalnya ada saham yang berharga Rp. 25, - selembar! Sedangkan Kerupuk saja 200 rupiah!

Kehancuran Kapitalisme Tinggal Tunggu Waktu
Sistem kapitalisme global bagaikan zat radioaktif yang pasti akan luruh dan musnah. Hanya saja berapa waktu paruhnya, kita tak tahu persis. Dan urat nadi sistem ekonomi kapitalis yang mengandalkan sektor non riil yang jelas rusaknya itulah bom waktunya. Bursa saham yang merupakan barometer aktivitas perkonomian suatu negara tidak lebih dari sekedar arena kasino yang penuh berisi aktivitas seperti perjudian spekulasi. Dan spekulasi itulah dulu yang mengambrukkan pasar saham AS pada tahun 1929 yang menimbulkan depresi besar- besaran selama kurang lebih 10 tahun.
Lebih gila lagi, para pemain saham besar biasanya diback-up oleh bank yang memeberikan kredit dalam jumlah besar untuk mereka dengan riba dan persyaratan tertentu. Dan permainan jual beli saham telah menjatuhkan para pemilik saham pada situasi yang tak bertanggung jawab terhadap perusahaan yang mereka miliki. Sebab sistem PT telah memutuskan hubungan para pemilik saham --terutama mereka yang bukan penguasa PT itu-- dari aktivitas dan tujuan perusahaan. Jual beli yang mereka lakukan bukanlah untuk memajukan perusahaan, tapi sekedar mencari untung dengan cara yang cepat dan tidak bertanggung jawab. Kalau harga saham jatuh, bank akan minta kepada pedagang saham yang dipinjaminya untuk segera melunasi sebagian pinjaman agar prosentase jaminan bank kepadanya tetap. Jika kemudian dia menjual sahamnya untuk melunasi dan banyak pedagang saham melakukan hal itu, maka harga saham akan turun. Keadaan akan lebih buruk lagi dan pasar bisa goncang.
Oleh karena itu, Allah SWT melarangnya dan mensifati keburukannya sebagaimana firman-Nya:
"Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang-orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat) 'sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba', padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datangnya larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang-orang yang mengulangi (mengambil riba) maka mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya" (QS. Al-Baqarah: 275)
Dan karena dahsyatnya keharaman riba inilah, maka Allah SWT. mengumumkan perang terhadap para pemakan riba. Allah SWT. berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisi riba (yang belum dipungut) jika kalian (memang) orang-orang yang beriman. Maka jika kalian tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat (dari mengambil riba) maka bagi kalian pokok harta kalian. Kalian tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya." (QS. Al-Baqarah: 278-279)

Khatimah
Itulah sistem kapitalisme yang penuh dengan kerusakan. Itulah sistem jahiliyyah. Oleh karena itu, bukankah sudah saatnya bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya untuk segera meningalkan sistem yang penuh dengan kerusakan itu. Kenapa umat Islam tidak menoleh kepada sistem ekonomi Islam, sebuah sistem ekonomi yang benar-benar memiliki fundamental yang kokoh, tak mudah tergoyahkan. Sebuah sistem yang lebih mendahulukan terpenuhinya secara merata kebutuhan dasar (sandang, pangan, dan papan) bagi seluruh warga negara tanpa pandang bulu. Sebuah sistem yang juga memberi peluang siapapun warga negara, baik muslim maupun non muslim, untuk melakukan aktivitas ekonomi sehingga ia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder maupun kebutuhan mewahnya (al haajat kamaliyah). Sebuah sistem yang sederhana, yang memberi peluang kepada siapapun warga negara melakukan aktivitas ekonomi tanpa dibebani ongkos administrasi sepeserpun yang dengan itu bebas dari "biaya siluman" alias "ekonomi biaya tinggi". Yang dengan itu otomatis sistem ini selalu melakukan sterilisasi dari kolusi dan korupsi. Sebuah sistem yang membebaskan manusia dari keburukan spekulasi dan kejahatan riba. Sebauh sistem yang menjamin keadilan dan kesejahteraan ekonomi bagi warga negara. Sistem ekonomi ilahi inilah yang didambakan setiap manusia, baik muslim maupun non muslim, guna menyelamatkan ekonomi dunia dari kerusakan sistem-sistem ekonomi buatan manusia yang ringkih seperti sarang laba-laba yang tak mungkin mengelak dari keambrukan.
Bagi kita kaum muslimin, kalau kita ingin keluar dari krisis ini, dan bangkit, serta menyelamatkan dunia, langkah awal adalah meresapi firman Allah SWT:
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang beriman ?" (QS. Al Maidah 50).

Wallaahu muwaffiq ila aqwaamit

No comments: