Saturday, June 30, 2007

PENAKLUKAN-PENAKLUKAN ISLAM ADALAH UNTUK PENYEBARAN ISLAM

PENAKLUKAN-PENAKLUKAN ISLAM ADALAH UNTUK PENYEBARAN ISLAM

Ketika umat Islam dibebani keharusan mengemban dakwah ke seluruh manusia, maka mereka wajib menyampaikannya ke seluruh alam. Maka sudah barang tentu Negara Islam wajib menjalankan tugas mulia ini. Negara menyampaikan dakwah dan mengambil cara yang ditetapkan Islam. Karena itu, merupakan hal yang pasti jika Negara Islam menaklukkan negara-negara dan penaklukan-penaklukan besar-besaran menjadi bagian dari misinya.

Operasi berbagai penaklukan ini tidak lain merupakan bentuk pelaksanaan dari kewajiban yang menjadi beban kaum muslimin, yaitu menyampaikan Islam ke seluruh manusia dengan menegakkan pemerintahan Islam dan menyebarkan pemikiran-pemikirannya di tengah mereka. Penaklukan-penaklukannya tidak dimaksudkan untuk menguasai, menjajah atau mengeruk kekayaan negara-negara bangsa. Tujuannya hanya satu, yaitu mengemban dakwah Islam kepada manusia agar mereka terselamatkan dari kehidupan yang sengsara dan kekangan sistem yang merusak. Kenyataan ini tampak dalam fakta sejarah pertumbuhan Negara Islam, perjalanan penaklukan-penaklukannya, dan dalam kewajiban jihad.

Negara Islam tumbuh dengan kuat, terkonsentrasikan, meluas, berkembang, menyebar, dan bersifat terbuka. Benihnya memiliki potensi pertumbuhan menjadi negara dunia, bukan negara lokal atau regional. Karena aqidahnya adalah aqidah dunia, yaitu aqidah manusia dan sistemnya adalah sistem dunia, yaitu sistem untuk seluruh manusia. Oleh sebab itu, merupakan hal yang wajar jika Negara Islam selalu menyebar dan mengembang. Negara Islam memiliki karakter penakluk. Negara-negara bangsa yang belum masuk wilayahnya (menerima Islam) akan menjadi sasaran penaklukannya karena memang tabiat pertumbuhannya mengharuskan demikian. Inilah Rasul yang pernah dibaiat kaum muslimin di baiat aqabah ke-2. Mereka berbaiat dan bersumpah setia pada Rasul untuk memerangi manusia, baik yang berkulit merah ataupun hitam, meski untuk melaksanakannya dapat mengantarkannya pada kemusnahan harta dan kehilangan nyawa. Mereka berbaiat pada Rasul untuk selalu mendengar dan taat, baik dalam kesulitan atau kemudahan, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Mereka harus berkata benar di manapun berada. Di dalam Allah, mereka tidak takut kecaman orang yang mengecam. Mereka juga berbaiat pada beliau untuk siap mati di jalan menjaga dakwah Islam. Mereka tidak memperoleh tebusan apa-apa selain surga. Mereka inilah inti pasukan Negara Islam yang mengemban dakwah. Bagaimana mungkin pasukan ini berbaiat dengan baiat semacam ini? Mengapa pasukan ini dibentuk? Apa urgensi peperangan yang tampak dalam baiat ini? Bukankah urgensinya adalah mengemban dakwah Islam? Itulah kepentingan satu-satunya yang mereka datangkan dari tujuan baiat. Mereka berbaiat untuk dakwah dan siap mati di jalannya.

Rasulullah saw. sebelum kewafatannya telah meletakkan garis-garis besar haluan tentang prinsip-prinsip penaklukan. Setelah mendirikan Negara Islam di Jazirah, beliau meletakkan garis-garis besar tentang penyebaran dakwah Islam keluar Jazirah dengan cara mengirim berbagai surat di tahun ke-7 H. Surat-surat misi politik keislaman itu dikirimkan ke Kisra, Kaisar, dan beberapa raja dan gubernur non-muslim. Mereka semua diajak memeluk Islam. Beliau juga menempuh dua cara lain, yaitu (i) melancarkan perang Mu'tah dan Tabuk (ii) menyiapkan pasukan Usamah. Para khalifah sesudahnya juga menjalankan garis-garis besar haluan ini ketika berhasil menaklukkan negara-negara bangsa yang telah ditawari Rasul untuk menerima Islam. Kemudian penaklukan terus berlanjut dengan asas ini. Karena itu, Negara Islam dalam penaklukan dunia tidak membedakan antara menaklukkan Mesir karena kekayaan dan kemudahannya dengan menaklukkan Afrika Utara yang tandus, gersang, miskin, dan banyak kesulitan. Semuanya ditaklukkan atas prinsip yang sama, yaitu untuk penyebaran Islam dan pengembanan dakwahnya. Demikian itu tetap menegaskan sikap politik negara untuk tetap memasuki dan menguasai negara-negara bangsa, meski negara itu fakir atau kaya, juga tetap menghadapi bangsa apa saja, meski mereka menyerah atau melawan. Karena, penyebaran Islam dan pengembanan dakwah ke seluruh manusia tidak mengenal kaya-miskin suatu negara, juga tidak mempedulikan apakah penduduknya menerima atau menolak. Negara hanya mengenal satu prinsip, yaitu mengemban dakwah Islam dan menjadikannya qiyadah fikriah yang darinya akan memancar sistem-sistem kehidupan, serta menjadikan misinya untuk semua manusia di semua negara bangsa.

Al-Qur'an yang mulia telah menerangkan pada kaum muslimin tentang sebab-sebab peperangan dan keharusan jihad. Keharusannya tidak lain kecuali di jalan Islam dan pengembanan risalahnya ke seluruh alam. Di dalamnya juga terdapat ayat-ayat yang melimpah ruah yang memerintahkan mereka berperang demi Islam. Allah berfirman dalam surat al-Anfaal: "Dan perangilah mereka supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata bagi Allah" (QS. Al-Anfaal: 39). Dalam surat al-Baqarah juga disebutkan: "Dan perangilah mereka sehingga tidak ada finah lagi dan [hingga] agama itu hanya untuk Allah semata. Jika mereka berhenti [dari memusuhi kamu], maka tidak ada permusuhan [lagi] kecuali terhadap orang-orang zalim" (QS. Al-Baqarah: 193). Dalam surat al-Taubah juga ditegaskan: "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak [pula] kepada hari kemdian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar, [yatu orang-orang] yang diberikan Al-Kitab kepada mereka sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk" (QS. Al-Taubah: 29). Ayat-ayat ini dan lainnya adalah ayat-ayat yang memerintahkan jihad, yang tujuannya bagi kaum muslimin telah ditentukan dengan penaklukan-penaklukan. Ayat-ayat itulah yang mendorong mereka untuk mengadakan penaklukan-penaklukan.

Atas dasar ini, maka mengemban dakwah Islam adalah misi yang ditegakkan Negara Islam. Pembentukan pasukan Islam juga dimaksudkan untuk dakwah. Keharusan jihad ditetapkan di jalan dakwah. Penaklukan-penaklukan berjalan dengan perhitungan dakwah. Dan, pengembanan dakwah Islam itulah yang menyiapkan kaum muslimin untuk mendirikan Negara Islam.



No comments: