بسْمِ اللهِ الرَّحمَنِ الرَّحِيمِ

“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, Maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim. Maka hawa nafsu telah menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, Maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.” (Qs. al-Mâidah [5]: 28-30)

Dengan sangat berduka Hizbut Tahrir Irak menyampaikan ucapan bela sungkawa atas dua orang syababnya:

‘Adî ‘Abdul Karîm dan ‘Abdussalâm Muhammad


Keduanya kemarin diculik dari rumahnya di kota Bashrah oleh sekelompok orang bersenjata. Itu dilakukan di depan polisi setempat, dan sepengatahuan mereka. Keduanya akhirnya ditemukan tewas pada hari ini, Jumat 15 Juni 2007 di rumah sakit al-‘Adli di Bashrah.

Sungguh, berbagai peristiwa fitnah yang terus berulang akhir-akhir ini sebagai dampak dari peledakan kedua terhadap makam Sayidina Ali ra dan Sayidina al-Husein ra. Peledakan itu terjadi setelah kunjungan Negroponte ke Irak. Orang jahat ini sudah diketahui akan tanggungjawabnya terhadap berbagai aksi berdarah dan kelompok-kelompok yang menumpahkan darah di mana saja. Berbagai fitnah itu juga tidak akan terjadi, seandainya penguasa tidak bersikap lemah dan diam. Bahkan penguasa pun ikut terlibat dalam menebarkan berbagai keresahan dan pembantaian. Setiap kali pemerintah mengumumkan strategi keamanan, kondisinya justru semakin bertambah buruk, kelompok-kelompok yang melakukan pembunuhan semakin banyak dan aksi-aksi peledakan semakin meningkat.

Wahai Kaum Muslim
Sesungguhnya kaum Kafir agressor, para pengikut dan kaki tangannya, merekalah yang berada di belakang semua aksi pembunuhan, penghancuran dan meletusnya berbagai fitnah, baik secara langsung maupun tidak. Maka berhati-hatilah jangan sampai Anda terseret dan hanyut di belakang mereka. Dengarlah firman Allah SWT:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (Qs. Al-Mâidah [5]: 57)

Berhati-hatilah, jangan sampai Anda dikendalikan di belakang tujuan-tujuan kaum Kafir agressor dalam membangkitkan fitnah dan menebarkan perpecahan. Ketahuilah, bahwa masjid-masjid itu adalah rumah-rumah Allah SWT. Maka jagalah masjid-masjid itu. Ingatlah firman Allah SWT:

Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. (Qs. Al-Baqarah [2]: 114)

Sesungguhnya Hizbut Tahrir, apapaun yang sudah dideritanya dan yang masih terus saja terjadi, baik berasal dari pemerintah maupun yang lain, di berbagai negeri, tetap tidak akan menyebabkan Hizbut Tahrir mengadopsi metode lain, selain metode Rasul SAW. Yaitu metode yang tegak berdasarkan aktivitas pergolakan pemikian (ash-Shirâ’ al-Fikrî) dan perjuangan politik (al-Kifâh as-Siyâsî), sebagai jalan untuk meraih cita-citanya, yaitu melanjutkan kembali kehidupan Islam dengan mendirikan Khilafah Rasyidah yang berjalan berdasarkan manhaj kenabian. Maka Hizbut Tahrir tidak akan pernah terseret arus di belakang fitnah sektarian. Hizbut Tahrir juga tidak akan pernah mengambil cara-cara fisik, apapun penderitaan yang menimpanya. Hizbut Tahrir tidak akan pernah bermanis muka, dengan menjilat penguasa. Hizbut Tahrir tidak akan pernah ikut serta dalam aktivitas politik yang dimotori oleh kaum Kafir agressor. Tidak ada tawar menawar dalam masalah agama Allah. Kami tidak akan menambah kecuali kami katakan: Cukuplah Allah sebagai penolong dalam kondisi apapun yang menimpa kami (hasbunaLlâh fî mâ ashâbanâ).

Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. (Qs. Al-Baqarah [2]: 156)

30 Jumadil Ula 1428 H
15 Juni 2007 M

Hizbut Tahrir Irak